Disyunting dari http://wwwdbimda.blogpsot.com , sebuah tulisan yang baik
untuk pertimbangan apakah seorang anak dalam masa pendidikan dasar
perlu diberi fasilitas HP atau handphone ; silahkan baca yaaa....
HP untuk Anak belia anda , sudahkah pantas ??
Tadi pagi pas anter sekolah Nidhia , aku cukup dibuat
terperangah ketika melihat teman sekolah Nidhia yang notabene masih berumur
sekitar 4-5th , namun dia sudah sekolah dan dibekali HP oleh orang tuanya. Saat kulihat tadi si anak ( teman Nidhia )
lagi asyik menguprek HPnya sambil jalan kaki ( mungkin rumahnya dekat dengan
sekolahan ) , sedang pembantunya yang berjalan sekitar 4 -5 meter dibelakang
anak majinan tersebut , juga asyik dengan HPnya . Teman Nidhia itu gak
memperhatikan jalan sehingga dia tetap melangkah kaki dan menabrakku yang
memang sedang berhenti ( untung gak aku klakson , kalau aku klakson mungkin
teman Nidhia itu akan kaget dan HPnya pasti terlempar kebelakang dari tangannya
dan mengenai kepala pembantunya )
Apakah memang sudah layak anak seusia tersebut diberi
pegangan HP ? , apakah kita termasuk orang yang arief bila memberikan pegangan
sebuah HP untuk anak kita yang usianya masih belia tersebut ?, apa resikonya
membekali si kecil dengan HP ? , berikut
ini aku tuliskan beberapa dampak negative ( radiasi ) HP yang ternyata bisa mempengaruhi perilaku anak.
Kontroversi seputar dampak negatif radiasi telepon seluler
(ponsel) sepertinya tidak akan pernah berakhir. Setelah tidak terbukti
meningkatkan risiko kanker, kini muncul dugaan radiasi tersebut memicu gangguan
perilaku pada anak.
Risiko paling besar dialami oleh anak-anak yang dibiasakan menggunakan ponsel sejak usia terlalu muda. Bahkan sejak dalam kandungan, janin sudah terpengaruh dampak ini jika ibunya terlalu sering menggunakan ponsel selama kehamilan.
Temuan ini diungkap oleh peneliti dari University of California Los Angeles (UCLA), yang dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology and Community Health baru-baru ini. Dikutip dari Ninemsn, Selasa (7/12/2010), penelitian tersebut melibatkan 28.000 anak berusia 7 tahun dan 100.000 ibu yang hamil antara tahun 1996-2002.
Di masa kehamilan, para ibu diminta mengisi kuisioner tentang gaya hidup termasuk frekuensi penggunaan ponsel. Kuisioner serupa diberikan lagi setelah melahirkan dan saat anaknya memasuki usia 7 tahun, sementara peneliti mengamati rekam medis si anak yang berhubungan dengan emosi dan perilaku.
Hasilnya menunjukkan anak-anak yang menggunakan ponsel sejak balita 50 persen lebih berisiko mengalami gangguan perilaku saat memasuki usia 7 tahun. Perilaku tidak normal itu cukup bervariasi, salah satunya gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH).
Pada anak-anak yang belum dibiasakan memakai ponsel, risiko tersebut tetap tinggi jika selama kehamilan ibunya sering menggunakan ponsel. Tidak jauh berbeda dengan kelompok pertama, pemakaian ponsel selama kehamilan meningkatkan risiko gangguan perilaku hingga 40 persen saat anak berusia 7 tahun.
Peningkatan risiko gangguan perilaku cukup tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata penggunaan ponsel pada responden anak-anak dalam penelitian itu. Dalam laporannya, peneliti mengatakan tidak satupun responden anak yang menggunakan ponsel lebih dari 1 jam/pekan.
Temuan ini menghangatkan kembali kontroversi tentang bahaya radiasi ponsel. Pada Mei 2010, organisasi kesehatan dunia WHO sudah memastikan bahwa peningkatan risiko kanker otak akibat radiasi ponsel tidak terlalu signifikan.
Risiko paling besar dialami oleh anak-anak yang dibiasakan menggunakan ponsel sejak usia terlalu muda. Bahkan sejak dalam kandungan, janin sudah terpengaruh dampak ini jika ibunya terlalu sering menggunakan ponsel selama kehamilan.
Temuan ini diungkap oleh peneliti dari University of California Los Angeles (UCLA), yang dipublikasikan dalam Journal of Epidemiology and Community Health baru-baru ini. Dikutip dari Ninemsn, Selasa (7/12/2010), penelitian tersebut melibatkan 28.000 anak berusia 7 tahun dan 100.000 ibu yang hamil antara tahun 1996-2002.
Di masa kehamilan, para ibu diminta mengisi kuisioner tentang gaya hidup termasuk frekuensi penggunaan ponsel. Kuisioner serupa diberikan lagi setelah melahirkan dan saat anaknya memasuki usia 7 tahun, sementara peneliti mengamati rekam medis si anak yang berhubungan dengan emosi dan perilaku.
Hasilnya menunjukkan anak-anak yang menggunakan ponsel sejak balita 50 persen lebih berisiko mengalami gangguan perilaku saat memasuki usia 7 tahun. Perilaku tidak normal itu cukup bervariasi, salah satunya gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas (GPPH).
Pada anak-anak yang belum dibiasakan memakai ponsel, risiko tersebut tetap tinggi jika selama kehamilan ibunya sering menggunakan ponsel. Tidak jauh berbeda dengan kelompok pertama, pemakaian ponsel selama kehamilan meningkatkan risiko gangguan perilaku hingga 40 persen saat anak berusia 7 tahun.
Peningkatan risiko gangguan perilaku cukup tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata penggunaan ponsel pada responden anak-anak dalam penelitian itu. Dalam laporannya, peneliti mengatakan tidak satupun responden anak yang menggunakan ponsel lebih dari 1 jam/pekan.
Temuan ini menghangatkan kembali kontroversi tentang bahaya radiasi ponsel. Pada Mei 2010, organisasi kesehatan dunia WHO sudah memastikan bahwa peningkatan risiko kanker otak akibat radiasi ponsel tidak terlalu signifikan.
Disamping hal tersebut diatas , yang cukup untuk
diperhatikan bila anak yang masih belia dibekali HP disaat sekolah , antara
lain :
1.
Jika anak lagi suka game HP , maka anak
tersebut akan kehilangan daya
konsentrasi belajarnya.
2.
Jika anak tersebut memamerkan HPnya kepada
teman-temannya , maka akan berdampak menimbulkan rasa iri bagi teman-temannya
yg ingin memiliki HP juga, bahkan mungkin juga gurunya merasa kalah saingan .
3.
Bisa jadi HPnya direbut,dipinjam paksa, yang
pada akhirnya HP tersebut rusak.
4.
Anak masih belia membawa HP akan memicu tindak kriminal
misalnya pencopetan HP , atau bahkan penculikan anak ( krn dianggap pasti
orangtuanya kaya dan bisa memenuhi tebusan ).
Mungkin bagi para peembaca bisa menjabarkan lebih rinci dan
sempurna akan tulisan yang sangat sederhana ini ; semoga tulisan ini bisa bermanfaat…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar